Nantinya, pelabuhan digadang-gadang menjadi cikal bakal Kawasan Regional Metropolitan Rebana yang dapat menciptakan 4,39 juta peluang pekerjaan pada 2030 dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi sampai 7,16 persen untuk provinsi Jawa Barat.
Pembangunan Pelabuhan Patimban paket pertama telah rampung 100 persen. Paket ini terdiri atas pembangunan terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250 ribu TEUs, terminal kendaraan 25Ha berkapasitas 218 ribu CBU, area reklamasi 60 hektare, dan area kolam sepanjang 10 meter.
Selanjutnya pembangunan diteruskan paket kedua yang meliputi pengerjaan breakwater, seawall, dan pengerukan alur pelayaran. Saat ini perkembangan penyelesaiannya diklaim telah mencapai 99,66 persen.
Sementara itu, untuk pengerjaan jembatan penghubung yang masuk dalam paket tiga mencapai 82,41 persen. Ditargetkan pengerjaan paket akan selesai pada akhir 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pelabuhan Patimban perlu didukung konektivitas yang baik untuk menunjang pengembangan industri. Dia berharap pelabuhan ini bisa bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
"Saya minta kepada Kementerian Perhubungan sebanyak-banyaknya melakukan konektivitas karena di situlah lahir kemudahan kenaikan ekonomi," ujar Ridwan Kamil.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Luhut Cerita Perjalanan Pfizer dan Merck Sampai Akhirnya Mau Investasi di RI