"Kami bekerja keras untuk mengatasi masalah ini dan meminta maaf kepada semua pengguna yang terkena dampak atas ketidaknyamanan ini," kata Bicara Grab dalam pernyataan, Rabu, 17 November 2021.
Hingga kini, Grab masih mengupayakan perbaikan layanan. Hal tersebut dilakukan agar pengguna baik mitra maupun pelanggan dapat segera kembali menikmati layanan secara normal.
Adapun gangguan layanan terjadi hanya beberapa minggu sebelum perusahaan yang berbasis di Singapura bersiap untuk bergabung dengan Altimeter Growth Corp., perusahaan akuisisi tujuan khusus AS dari Altimeter Capital Management milik Brad Gerstner.
Grab sudah menunda kesepakatan senilai US$ 40 miliar - yang diumumkan pada April dan salah satu merger terbesar yang pernah ada dengan SPAC - ke kuartal keempat karena perusahaan harus mengerjakan audit atas rekening tiga tahun terakhir. Perusahaan mengulangi minggu lalu bahwa mereka mengharapkan kesepakatan untuk menyelesaikan kuartal ini.
Grab beroperasi di lebih dari 400 kota di delapan negara di Asia Tenggara. Perusahaan tersebut adalah pemain dominan di kawasan yang berpenduduk sekitar 650 juta orang di tengah persaingan ride-hailing yang semakin ketat.
Selain bersaing dengan Gojek yang bergabung dengan perusahaan e-commerce PT Tokopedia untuk memperbesar layanannya, Grab juga bersaing dengan Foodpanda dan Deliveroo Plc dari Delivery Hero SE serta pendatang baru seperti AirAsia Group Bhd. di beberapa negara di kawasan.
BISNIS
Baca: Penjelasan Telkom Soal Penyebab Gangguan Jaringan IndiHome
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.