Selanjutnya, dari bisnis rumah sakit mencatatkan pertumbuhan 47 persen menjadi Rp 5,9 triliun. Sementara, pendapatan dari bisnis real estate development meningkat 26 persen menjadi Rp 3 triliun dari Rp 2,4 triliun.
Adapun, earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (Ebitda) perseroan meningkat 84,2 persen menjadi Rp 2,9 triliun per September 2021 dari Rp 1,6 triliun pada September 2020.
Di sisi lain, perseroan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 573,29 miliar. Meski begitu, jumlah rugi periode berjalan LPKR menyusut dari Rp 2,34 triliun pada kuartal III 2020.
Sementara itu, pra penjualan LPKR meningkat 71 persen menjadi Rp 3,9 triliun sepanjang sembilan bulan pertama di 2021 ini. Jumlah tersebut telah mencapai 93 persen dari target perseroan sebesar Rp 4,2 triliun.
BISNIS
Baca juga: Kartini Sjahrir Resmi jadi Komisaris Independen di Lippo Karawaci
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.