Namun temuan menunjukkan dalam satu rangkaian kereta, derailment detection system pada kereta motor car atau MC dipasang pada bagian body dan bogie.
Sedangkan pada kereta lainnya, seperti kereta ganda listrik (kereta M) dan kereta T atau non-penggerak, derailment detection system dipasang pada area body yang letaknya di bagian bawah kereta. “Ketidaksesuaian pemasangan alat tersebut pada kereta M dan kereta T dikhawatirkan berpengaruh pada sistem pendeteksian secara dini apabila kereta mengalami anjlok,” tulis temuan BPK.
Dalam rekomendasinya, BPK meminta INKA melakukan perbaikan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam kontrak. Saat dikonfirmasi, Direktur Pengembangan INKA Agung Sedaju mengatakan perusahaan tidak melakukan pengubahan spesifikasi pada LRT.
“Kedua hal itu (coupler dan derailment detection system) masih dispute,” katanya.
BACA: LRT Jabodebek Segera Lanjutkan Uji Coba setelah Evakuasi Kereta Kelar
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS