Sedangkan kemarin, uang kripto terbesar di dunia dalam hal nilai pasar itu melemah 3,6 persen pada US$ 55.402. Sejak terendah US$ 28.600 dicapai pada Juni, Bitcoin telah memperoleh sekitar 88 persen dari nilainya. Sedangkan per hari ini, mata uang digital itu naik ke level US$ 56.510.
Penyedia data blockchain Glassnode, dalam catatan penelitian terbarunya, menyebutkan harga Bitcoin naik seiring meningkatnya aktivitas jaringan pada minggu pertama Oktober 2021. Hal itu menunjukkan permintaan baru mulai masuk pada kuartal keempat.
Selain itu, Glassnode mengatakan sentimen positif dan aksi harga yang konstruktif juga mulai merayap kembali ke pasar derivatif di tengah kenaikan open interest (jumlah total kontrak derivatif yang beredar yang belum diselesaikan untuk suatu aset) serta kenaikan suku bunga pendanaan swap.
Sementara Ethereum terdapat arus keluar kecil sebesar US$ 14 juta dan akhirnya harus kehilangan pangsa pasar karena Bitcoin. Pangsa pasarnya turun 1 persen menjadi 24 persen dari aset yang dikelola dalam minggu terakhir saja.
Adapun aset kripto lain seperti Solana dan Cardano membukukan arus masuk masing-masing US$ 12,5 juta dan US$ 3 juta. Sedangkan token digital lainnya yaitu Polkadot, Ripple dan Litecoin membukukan arus keluar. Aset yang dikelola di Grayscale dan Coinshares, dua manajer aset digital terbesar, masing-masing naik minggu lalu menjadi US$ 48,4 miliar dan lebih dari US$ 5 miliar.
ANTARA
Baca: Permohonan Keberatan Wanaartha Dikabulkan, Polis Nasabah Bisa Aktif Lagi