TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memperkirakan transaksi kripto akan melebihi kartu kredit dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
"Ini hanya perkara waktu bahwa blockchain telah bukan hanya demokratisasi transaksi tapi memopulerkan demokratisasi tersebut ke generasi muda," ujar Gita dalam acara Indonesia Knowledge Forum X 2021, Kamis, 7 Oktober 2021.
Gita menjelaskan bahwa selama ini transaksi kripto berkembang lantaran memberdayakan teknologi blockchain. Teknologi ini dinilai bisa mendesentralisasi dan mendemokratisasi transaksi. Hal tersebut juga sejalan dengan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut data yang ia miliki, pertumbuhan blockchain dalam 15-16 tahun terakhir ini mencapai 120 persen per tahun. Pertumbuhan tersebut melebihi internet yang sejak 1990 hingga 2020 hanya tumbuh sekitar 60 persen.
Dengan pertumbuhan 120 persen per tahun, ia memperkirakan jumlah pengguna blockchain mencapai 1 miliar pada 2024 atau 2025 mendatang. "Ini eksplosif sekali," kata Gita.
Dari sisi transaksi digital, Gita melihat potensinya pun akan sangat besar. Hal tersebut disimpulkan apabila melihat nilai transaksi digital di Cina yang mencapai dua kali dari Produk Domestik Bruto-nya yang sekitar US$ 11 triliun sampai US$ 12 triliun.
"Ini sangat fantastik. Kita melihat di Indonesia pembayaran digital itu baru 10 persen PDB. Itu mengilustrasikan prospek pertumbuhan ke depannya kalau kita bisa menyamai yang ada di Cina," ujar Gita Wirjawan. Hal itu juga bisa dimanfaatkan pelaku usaha, tak hanya skala besar, namun juga skala mikro, kecil, dan menengah.
Baca: BPOM Rilis Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Zifivax, Efikasi 81 Persen