Jadwal Rights Issue
Jadwal terkait rights issue ini pun berlangsung satu bulan lebih. Dimulai pada 30 Agustus, saat BRI memperoleh pernyataan efektif pendaftaran HMETD dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun pendaftaran, pembayaran, dan pelaksanaan rights issue ini berlangsung mulai 13 September. Lalu, proses ini telah berakhir pada Jumat, 22 September.
Sementara pada Senin besok, 27 September, tinggal jadwal penjatahan untuk pemesanan saham tambahan. Lalu terakhir pada 29 September, yaitu jadwal pengembalian uang pemesanan saham tambahan.
Menopang Holding BUMN UMi
BRI berharap rights issue ini bisa menopang pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Holding dibentuk guna memperluas dan memperkuat ekosistem layanan jasa keuangan segmen ultra mikro di Indonesia.
“Dengan pembentukan ekosistem ini kami berharap dapat memperluas akses layanan keuangan formal yang lebih terintegrasi dalam satu ekosistem,” ujarnya," kata Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari.
Efek pada Penyaluran Kredit
Sejak awal, Sunarso berharap agar minority shareholder dapat menunaikan haknya dalam aksi rights issue ini. Jika rights issue terserap optimal, kata dia, maka 5 tahun ke depan pertumbuhan kredit dalam ekosistem usaha UMi akan tumbuh rata-rata 14 persen per tahun.
Namun jika investor publik mengeksekusi rights-nya hanya 50 persen saja, maka pertumbuhan kredit perseroan rata-rata 10,7 persen per tahun untuk 5 tahun ke depan. Manajemen BRI pun menjanjikan akan menjaga dividen payout ratio tidak kurang dari 50 persen. Jika tidak diambil, maka saham akan terdilusi sekitar 18 persen.