Penggunaan Dana
Sunarso juga mengatakan bahwa Rp 54,7 triliun dana dari hasil rights issue akan menjadi penyertaan BRI di Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Ini merupakan konsekuensi dari inbreng pemerintah.
Sementara, dana tunai maksimal yang akan diterima BRI sekitar Rp 41 triliun. Sekitar 60 persen sampai 70 persen akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan serta penguatan ekosistem segmen ultra mikro.
"Sisanya untuk modal kerja pada segmen bisnis mikro dan kecil,” kata Sunarso.
Capaian Rights Issue
Hingga akhirnya rights issue ini berakhir pada Rabu, 22 September, Datindo Entrycom pun mengumumkan capaian rights issue ini sudah tembus 27,48 miliar lembar saham, tapi total 28,21 miliar yang diterbitkan. Nominalnya mencapai Rp 93,4 triliun atau 97,4 persen dari total rights issue.
Dengan capaian ini, BRI yakin penyaluran kredit ultra mikro bisa tumbuh 14 persen per tahun. "Kami memerlukan sumber pertumbuhan baru ke depan yaitu segmen ultramikro," kata dia.
Saham Menghijau
Seiring dengan berakhirnya aksi korpoasi tersebut, saham BBRI juga mengalami penguatan. Contohnya pada perdagangan sesi I Kamis, 23 September, BBRI melonjak 3,32 persen ke level Rp 3.730. Sementara pada penutupan perdagangan Jumat, 24 September 2021, BBRI ditutup naik 1,33 persen ke level Rp 3.820.
BACA: IHSG Melemah di Sesi Perdagangan I, Saham BRI Paling Diincar Asing