Sebelumnya, CEO fintech P2P lending syariah PT Alami Fintek Sharia atau ALAMI, Dima Djani, menyatakan keyakinannya bahwa target pertumbuhan perusahaan secara agresif pada tahun ini bisa tercapai.
Pasalnya, kinerja platform di masa pandemi ini menunjukkan pertumbuhan tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja 2019. ALAMI hadir sejak Februari 2018 dan secara resmi beroperasi di bawah payung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kisaran Mei 2020.
Hingga akhir November 2020, akumulasi penyaluran pinjaman di platform syariah tersebut telah mencapai Rp 280 miliar. Dari akumulasi penyaluran itu, sebanyak Rp 201 miliar di antaranya berasal dari periode 2020 dengan outstanding pembiayaan yang berjalan mencapai Rp 71 miliar.
"Inilah kenapa kami optimistis rencana kami 2021 akan bertumbuh pesat, kira-kira 4 kali lebih tinggi dari kinerja di 2020," ucap Dima. Perusahaan juga didukung oleh beberapa investor yang sangat ahli di bidang fintech.
Dengan bantuan para investor itu juga, ALAMI akan mengembangkan kolaborasi bisnisnya lintas sektor ke perusahaan perusahaan startup lain seperti rumah sakit dan perusahaan logistik. Perusahaan juga terbuka dengan berbagai kebutuhan infrastruktur penunjang kolaborasi, agar ALAMI bisa menjadi partner yang bisa diandalkan dan memberi manfaat bagi sesama rekan bisnisnya.
Salah satu yang tengah dipersiapkan ALAMI menjadi platform P2P Lending dengan layanan menyeluruh termasuk membantu menyediakan solusi teknologi bagi peminjam dana (borrower) di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Yang terpenting, kami akan tetap fokus ke penjagaan TKB90 (tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari) yang saat ini masih 100 persen, dan customer service yang lebih baik," ucap Dima.
BISNIS
Baca: Ancaman Pinjol ke Perempuan Kian Meresahkan, Sebar Foto Pribadi hingga Pelecehan