Dugaan kebocoran data nasabah BRI Life mencuat ketika seorang pengguna RaidForums mengaku menjual 460 ribu dokumen yang dikumpulkan dari 2 juta nasabah BRI Life seharga 7.000 Dollar Amerika (US$) atau sekitar Rp101 juta (kurs Rp14.485,20).
Kabar terakhir, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut pihaknya telah menerima satu laporan masyarakat berupa kasus ilegal akses data nasabah BRI Life.
"Kami baru menerima satu laporan terjadi tindakan upaya masuk secara ilegal ke dalam sistem informasi perusahaan, yang lapor karyawan swasta," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad, 1 Agustus 2021.
Sebelum itu, ada juga dugaan kebocoran data 279 juta warga Indonesia dari BPJS Kesehatan yang dijual oleh akun bernama Kotz di Raid Forums, raidforums.com. Kabar terakhir, Polri menemukan server yang menjual ratusan juta data ini berada di Hongkong.
Hal itu diketahui setelah penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menelusuri pemilik akun Kotz ini. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan menegaskan, penyidik menemukan bukti tersebut dengan menelusuri transaksi cryptocurrency pemilik akun Kotz.
"Rencana tindak lanjut penyidik saat ini adalah mengajukan MLA (mutual legal assistance) IP address HP iPhone yang menggunakan username kotz ke ISP di Hongkong," kata dia melalui keterangan tertulis pada Jumat, 25 Juni 2021.
Kepala Biro Humas Kemenkes Widyawati Roko menyebut laporan soal eHAC ini baru dugaan kebocoran. "Sebuah insiden kebocoran baru 100 persen dikatakan bocor, jika sudah ada hasil audit digital forensik," kata dia.
Baca juga: Data 1,3 Juta Pengguna eHAC Kemenkes Diduga Bocor: Nama, Kontak, sampai Foto