TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Lion Air Group menanggapi pemberitaan soal dugaan karyawannya memalsukan surat hasil uji kesehatan Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Pemalsuan hasil Tes PCR itu diduga dilakukan untuk keberangkatan dari Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara (TTE).
Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dengan tegas membantah keterlibatan karyawan tersebut. Hal ini didapat setelah manajemen melakukan penyelidikan internal dan mengonfirmasi hal tersebut secara langsung kepada pihak terkait.
Meski begitu, kata Danang, Lion Air Group akan menghormati ketentuan dan peraturan yang berlaku. Selain itu awak maskapai penerbangan akan bekerja menurut tugas dan fungsi masing-masing agar operasional tetap berjalan lancar.
Danang menjelaskan, Lion Air Group selama ini tidak pernah mengambil dan menguji atau memeriksa sampel Covid-19 dari calon penumpang. "Yang melaksanakan proses pengujian kesehatan adalah fasilitas kesehatan dan laboratorium kerja sama yang terdaftar di big data atau new all record (NAR) Kementerian Kesehatan,” ujarnya melalui siaran pers, Ahad, 15 Agustus 2021.
Uji kesehatan itu, kata Danang, juga didukung oleh tenaga medis profesional yang memiliki kinerja serta tingkat kecepatan penanganan akurat, tepat waktu (real time), efektif dan dikerjakan mengacu kepada protokol kesehatan ketat.