"Daun Pakis saja bisa kita kirim, bunga melati ternyata semuanya indah dan bisa dijual juga. Perkebunannya ternyata kita juga punya pala, lalu ada kopi. Sarang burung walet juga harganya stabil di tengah kondisi seperti ini. Eksportirnya tadi bilang sudah lima tahun melakukan ini. Lalu kayu, edamame, dan tentu saja porang yang saat ini sangat bagus," kata Ganjar.
Tingginya ekspor sektor hortikultura, perkebunan, dan tanaman pangan itu, lanjut Ganjar, membuktikan bahwa dalam pandemi ini kondisi perekonomian masih tumbuh meskipun serapan tenaga kerja masih belum maksimal.
Menurut Ganjar, hal itu dapat dilihat dari program Merdeka Ekspor dari pemerintah pusat selama sepekan dengan nilai mencapai Rp 7 triliun, artinya dalam sehari rata-rata nilai ekspor Indonesia sebesar Rp 1 triliun.
"Komoditas ekspor Jateng juga tinggi dalam periode itu. Kalau ini (Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, red) jadi pelabuhan dengan fungsi hortikultura dan fasilitas diberikan, mudah-mudahan ekspor komoditas pertanian kita jauh lebih banyak," ujar Ganjar.
Baca juga: Kartu Vaksin Jadi Syarat Masuk Mal, Gubernur Jateng: Sebenarnya Tidak Fair