Penjualan membanggakan
Ketika memulai usahanya pada 2019, Roy bersama 3 pegawainya hanya memanfaatkan garasi rumah sebagai workshop. Seringkali untuk pemasaran, Roy juga memanfaatkan akses internet di pedagang dekat rumah. Bahkan, untuk membakar keramik, Roy mengumpulkan batu bata bekas, karena tidak ada modal besar.
Namun keterbatasan tersebut tak mengurangi semangat dan tekad Roy memajukan usahanya. Setiap tantangan dan masalah segara mungkin diselesaikannya.
“Saya memang tidak punya modal. Saya juga tidak punya tempat yang bagus. Namun saya perkuat yang lainnya,” katanya.
Berbekal empat jurus jitu, Roy sukses membawa bisnis Naruna hingga mancanegara. Bahkan di masa pandemi, penjualannya justru meningkat, sehingga mendorong kenaikan omzet hingga 19 kali lipat. Tidak hanya itu, jumlah tim yang dulu hanya 3 orang, kini bertambah menjadi 73 karyawan tetap dan 40 karyawan borongan.
Setiap harinya UMKM Roy mampu memproduksi kurang lebih 4 ribu cangkir handmade dan laku terjual untuk di pasar dalam negeri maupun ekspor. Tidak hanya itu, jumlah konsumen Naruna pun juga mengalami kenaikan.
Kini Naruna memiliki tidak kurang dari 26 ribu pelanggan, serta 6.750 pelanggan loyal yang melakukan repeat order (pemesanan ulang). Pelanggan yang puas juga pemasar yang ampuh bagi Roy.