Kedua, kuat pada riset. Dalam hal ini, Roy bertanggung jawab mengelola riset di Naruna. Hal ini karena Roy memiliki latar belakang pendidikan lulusan jurusan kimia dari Universitas Dipenogoro, sehingga menguasai cara membuat formula keramik yang kuat tahan gores.
Kemudian jurus jitu ketiga Roy adalah kuat pada pemasaran atau marketing. Pemasaran memiliki peranan yang tak kalah penting dalam menjaga eksistensi bisnis di masa pandemi. Roy bahkan memutuskan untuk mempekerjakan 20 marketer yang seluruhnya berbasis online.
"Jika kita hanya kuat di desainnya saja, tetapi nggak kuat menjual, ambyar. Kalau kita kuat dijual, bisa menjual, tetapi desainnya tidak masuk, jangan harap bisa berkembang. Inilah bukti kenapa bisa eksis selama pandemi," ujarnya.
Sedangkan jurus keempat adalah kuat pada produksi. Roy mengatakan bisnis harus mempertimbangkan efektivitas produksi, dengan begitu proses produksi di semua lini bisa berlangsung dengan lebih efektif dan efisien.
"Kita harus kuat awalnya. Pandemi menyerang bukan hanya industri kecil, menengah, atau besar. Dia nggak pandang bulu. Dia hanya melihat sistem bisnis kita bagus atau tidak. Kalau sistem bisnis kita kuat, dari riset, semuanya kuat, pasti kita menang, pasti omzet kita akan naik," tuturnya.