TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 1.130 karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) telah mengajukan pensiun dini pada tahun 2021 ini. Namun, baru 40 orang yang disetujui proses pengajuan pendi oleh manajemen perusahaan pelat merah itu.
"Ini yang harus dipertanyakan, ada apa dengan manajemen Garuda?" ujar Ketua Harian Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. atau Sekarga, Tomy Tampatty ketika dihubungi, Kamis 15 Juli 2021.
Sejak awal program pensiun dini ditawarkan manajemen, menurut Tomy, karyawan Garuda Indonesia menyambut baik tawaran tersebut. Sebanyak 800 karyawan darat, 300 awak kabin dan 30 pilot telah mengajukan pensiun dini sepanjang tahun 2021 ini.
"Namun dari seribu lebih yang mengajukan, sampai saat ini baru 40 orang yang disetujui atau telah menerima SK pemberhentian," kata Tomy.
Sementara, menurut dia, 1.090 karyawan lainnya masih menunggu proses. "Sisanya masih berjudul sabar menanti."
Lebih jauh, Tomy mempertanyakan sebab manajemen BUMN itu lamban dalam merealisasikan program pensiun dini para karyawan itu. "Patut dipertanyakan target 1.000 karyawan bisa pensiun tahun ini," katanya.
Sekarga mencatat Garuda Indonesia telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 7.900 pada tahun 2019. Angka itu berkurang menjadi 2.000 karyawan di tahun 2020. Sedangkan pada tahun tahun 2021 ini, proses PHK direncanakan berkurang menjadi lebih dari 1.000 karyawan.
Baca: Ingin Temui Jokowi, Karyawan Garuda Sebut 1.104 Surat ke SBY Tak Direspons