TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 30 Juni 2021 melemah 15 poin atau 0,1 persen dibandingkan hari sebelumnya. Rupiah ada di posisi Rp 14.500 per dolar AS, dibandingkan pada hari sebelumnya Rp 14.485 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan melemahnya kurs rupiah dipicu oleh dua hal. Selain penyebaran kasus Covid-19 yang memburuk di Indonesia, investor juga menunggu data pekerjaan AS yang menjadi arah kebijakan moneter Federal Reserve AS.
"Investor mencerna penyebaran yang memburuk dari varian Delta COVID-19 yang lebih ganas sambil menunggu data pekerjaan AS yang penting untuk arah kebijakan moneter Federal Reserve AS," kata Ibrahim di Jakarta, Rabu, 30 Juni 2021.
Selain kasus Covid-19 di Indonesia, investor juga mencermati penyebaran varian Delta COVID-19 di sejumlah. Meningkatnya jumlah kasus baru dinilai menimbulkan ancaman bagi pemulihan ekonomi global.
Di sisi lain, investor menunggu laporan data ketenagakerjaan AS untuk Juni yang akan dirilis pada Jumat, 2 Juli 2021. Sementara itu investor juga mencerna komentar salah satu anggota Dewan Gubernur Federal Reserve (Fed) Christopher Waller yang sangat optimistis tentang ekonomi AS dan memprediksi bank sentral dapat mulai menaikkan suku bunga pada 2022.
Dari dalam negeri, investor sedang menunggu kejelasan pengetatan pembatasan sosial guna meredam penyebaran COVID-19 dalam bentuk PPKM Mikro Darurat yang kabarnya akan dilakukan pada 2 hingga 20 Juli 2021.
Pada Rabu pagi, Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp 14.500 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.500 per dolar AS hingga Rp 14.544 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp 14.542 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp 14.496 per dolar AS.