Bagi yang mencapai 50 persen, akan dilakukan penambahan kuota. “Berdasarkan perjanjian ini, 19 bank berpeluang mendapat penambahan kuota dan 21 bank akan dikurangi kuotanya dalam menyalurkan dana FLPP,” kata Arief.
Dia memerinci 40 bank yang terdiri atas delapan bank nasional dan 32 BPD menerima rapor evaluasi atas penilaian 12 indikator yang ditetapkan oleh PPDPP.
Indikator penilaian tersebut melihat dari berbagai aspek yaitu lama waktu tunggu SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan), kepatuhan penyampaian berkas asli, sosialisasi dan edukasi, ketepatan sasaran penyaluran dana FLPP, tindak lanjut peringatan, penyiapan stiker FLPP, penyediaan seluruh data penyaluran dana FLPP, perubahan data debitur, penyampaian data debitur aktif, penyerahan rekening koran tepat waktu, serta rekonsiliasi dan pelunasan dipercepat.
Dia menambahkan terdapat tiga bank terbaik berdasarkan 12 indikator itu yakni Bank Sumsel Babel, BPD NTB Syariah, dan BPD Sulselbar Syariah.
Selain itu, terdapat lima bank penyalur dana FLPP tertinggi yakni Bank BTN, BTN Syariah, BNI, BRI, dan Bank Jabar Banten. Selanjutnya lima bank terbaik dari sisi indikator layanan diraih oleh BRI Agroniaga, BRI, BTN, Aceh Syariah, dan Kalsel Syariah.
BISNIS
Baca juga: Kementerian PUPR: Penyaluran FLPP Awal Juni Tembus Rp 8 Triliun