TEMPO.CO, Jakarta - Rencana perpanjangan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM kendaraan bermotor roda empat disambut positif industri otomotif. Pelaku industri mempersiapkan strategi untuk menggenjot produksi karena permintaan mobil diperkirakan terus tumbuh.
"Dengan perpanjangan PpnBM ini, pemesanan kendaraan akan meningkat kembali dan tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi kendaraan semaksimal mungkin agar konsumen dapat menerima secepat-cepatnya," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan serta Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy kepada Antara di Jakarta, Minggu, 21 Juni 2021.
Pada 13 Juni lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan persnya mengatakan Kementerian Keuangan setuju pelonggaran PPnBM diperpanjang. Perpanjangan tersebut diusulkan Menteri Perindustrian dan disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Yusak masih menunggu aturan legalnya terkait perpanjangan insentif PPnBM tersebut. Sebab, peraturan menteri keuangan belum keluar. "Kami masih menunggu sampai seluruh instrumen legal sebagai dasar hukum itu direlease dulu," kata Billy.
Menurut dia, sejak diberlakukan pelonggaran PPnBM pada Maret, penjualan mobil Honda meningkat. Penjualan HPM secara ritel pada Januari sebesar 7.068 unit dan Februari 2021 mencapai 6.018 unit, maka mulai Maret naik menjadi 10.048 unit dan April naik menjadi 10.189 unit.
Kemudian Mei turun menjadi 8.538 unit. Meski penjualan Mei turun dibanding April, namun tetap lebih tinggi dibanding Januari dan Februari sebelum relaksasi PPnBM diberlakukan.