Putra Anthoni Salim, Axton Salim, menjelaskan, H2 adalah salah satu kompleks data center terbesar di Asia Tenggara dengan luas puluhan hektare dan punya total kapasitas ratusan megawatt (MW).
Pembangunan kompleks itu akan dilakukan dalam beberapa tahap. H2 didesain dengan standar internasional menggunakan spesifikasi Tier 3 dan Tier 4 yang didukung oleh multiple konektifitas fiber optic (carrier neutral) dan dua pembangkit listrik.
Tak hanya itu, kata Axton, H2 dibangun dengan konsep green data center yang akan dioperasikan dengan menggunakan energi terbarukan dari solar panel farm yang akan dibangun di area yang sama.
“H2 akan membawa dampak positif yang besar bagi pelaku bisnis di Indonesia dalam memenuhi tuntutan pasar untuk mempercepat proses digitalisasi di Indonesia sehingga kita mampu bersaing di tingkat global,” ujar Axton dalam keterangan resmi, Senin, 14 Juni 2021.
Pada Senin kemarin, proses topping off dari gedung data center pertama H2 telah dilakukan. Gedung tersebut bakal memiliki 10 lantai, dengan 6 lantai di antaranya adalah ruang data dengan total kapasitas 3.000 rack serta kapasitas total daya listrik 15 MW. Pembangunan gedung ini telah dimulai sejak kuartal IV tahun 2020.
Direktur Utama DCI Otto Toto Sugiri menjelaskan, dibentuknya H2 sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan data center terpercaya di Asia Tenggara serta memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah percepatan digitalisasi dewasa ini. Anthoni Salim sebelumnya diketahui telah mulai masuk ke bisnis data center melalui kerjasama dengan IndoKeppel dan investasi di CBN.
BISNIS
Baca: Saham DCII Menguat 20 Persen usai Anthoni Salim Tambah Porsi Kepemilikan Saham