TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan perjalanan dinas ke Korea Selatan pada 24-25 Mei 2021.
Bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan serta sejumlah petinggi perusahaan, Luhut mengatakan negari gingseng tersebut memiliki pandangan yang berbeda terhadap Indonesia dari sisi pemerataan ekonomi.
“Kita tanpa sadari telah melakukan perubahan yang signifikan. Ini (paparan) saya tayangkan kemarin di Korea, mereka mengatakan Indonesia telah berubah. Dulu ekonomi kita di Jawa dengan Sumatera 70 persen,” ujar Luhut melalui video konferensi dalam acara halal bihalal Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Hotel Four Season, Jakarta, Jumat malam, 28 Mei 2021.
Kondisi itu berbeda dengan masa kini, sebab Indonesia telah membangun industri yang terintegrasi di luar Jawa dan Sumatera. Di Sulawesi, Kalimantan, hingga Kepulauan Riau, misalnya, pemerintah mengembangkan kawasan ekonomi baru untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.
Adapun potensi yang terus digenjot ialah industri berbasis energi baru terbarukan atau EBT, seperti solar panel hingga geothermal. Di saat yang sama, pengelolaan sumber energi yang berbasis fosil mulai ditekan.
“Energi yang berbasis batubara dan minyak bumi, energi fosil mulai dikurangi. Kita masuk ke EBT,” kata Luhut. Pengembangan industri EBT diyakini membuka peluang kerja baru dan peningkatan ekonomi.