Hal itu harus dilakukan mengingat tempat wisata sudah dibuka dan pusat perbelanjaan mulai penuh sehingga dikhawatirkan risiko penularan COVID-19 pasca-Lebaran berpotensi meningkat.
“Jika kasus naik tinggi bisa saja berakibat pada pembatasan sosial yang lebih ketat,” ujarnya.
Selain itu ia menuturkan pemerintah masih perlu mendorong belanja yang merupakan komponen penting dalam pemulihan ekonomi sebab sepanjang 2021 ini belum menunjukkan performa yang sesuai ekspektasi.
Anggaran PEN sampai 11 Mei 2021 terealisasi Rp172,35 triliun atau 24,6 persen dari pagu Rp699,43 triliun dan bertambah Rp49,01 triliun dari realisasi triwulan I-2021 yang sebesar Rp123,26 triliun.
Bhima mengatakan pemerintah daerah (pemda) juga masih lambat dalam menyerap anggaran dan cenderung disalurkan sebagian besar pada akhir tahun.
“Ada Rp182 triliun dana pemda yang mengendap di perbankan. Padahal selama larangan mudik pemulihan ekonomi cenderung timpang antara kota besar dan desa,” katanya.
Oleh sebab itu Indef menyarankan agar pemerintah dapat memberikan sanksi berat kepada pemda yang menahan dananya di bank sehingga pemulihan dapat merata di kota maupun daerah.
BACA: Soal Rencana Kenaikan Tarif PPN, Indef: Jangan Memancing di Air Keruh