"Data PMI yang sudah berada pada zona ekspansi melanjutkan tren penguatan sementara itu kinerja ekspor juga terus membaik. Inflasi terkendali pada level relatif rendah," ujar Sri Mulyani. Sementara itu, cadangan devisa mencapai US$ 137,1 miliar. Hal ini setara dengan 10,1 bulan impor.
Sri Mulyani mengatakan momentum penguatan kinerja ekonomi domestik terutama ditopang oleh berlanjutnya kebijakan fiskal ekspansif dan countercyclical pada APBN 2021. Defisit APBN 2021 direncanakan pada level 5,7 persen PDB.
"Program pemulihan ekonomi nasional 2021 meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun yang lalu, atau mencapai Rp 699,43 triliun," ujar Sri Mulyani.
BACA: Hardiknas, Sri Mulyani: Terus Pelihara Semangat Belajar Anak-anak Kita
CAESAR AKBAR