Josua memperkirakan perlambatan inflasi tersebut diakibatkan oleh penurunan harga mobil sebagai dampak dari penurunan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang mewah), yang diperluas untuk kendaraan dengan kapasitas 1.500-2.500 cc.
Sementara itu, ekonom Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan pengecualian aktivitas selama pembatasan sosial dan mudik Lebaran pada tahun ini tidak akan terlalu signifikan mengerek inflasi.
Sebab, tingkat permintaan yang rendah membuat inflasi juga masih rendah. Walaupun mobilitas makin tinggi, masyarakat belum tentu melakukan kegiatan belanja lebih besar dibandingkan dengan sebelum pandemi.
“Refleksi dari inflasi yang rendah padahal sudah masuk bulan Ramadan ini menandakan bahwa dari sisi konsumsi belum ada dorongan yang cukup kuat untuk mendorong perekonomian,” kata Faisal.
Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada minggu kelima April 2021 yang mencatat perkembangan harga pada bulan April 2021 memperkirakan inflasi sebesar 0,18 persen (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,63 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,47 persen (yoy).
Dari catatan bank sentral itu, penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kelima yaitu komoditas daging ayam ras, jeruk, minyak goreng, daging sapi, dan emas perhiasan. Adapun sejumlah komoditas diperkirakan mengalami deflasi, antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, beras dan tomat.
BISNIS
Baca: Bank Indonesia Tegaskan Tak Pernah Keluarkan Uang Rp 100 Ribu Pecahan Koin