TEMPO.CO, Jakarta - Pemegang saham Bukalapak mengangkat mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada Jumat, 30 April 2021.
Menanggapi pengangkatannya sebagai Komisaris Bukalapak, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan semangatnya untuk berkolaborasi dengan platform dagang el (e-commerce) itu. Dia berharap Bukalapak dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap adopsi teknologi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang. Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Selain mengangkat Bambang sebagai komisaris, RUPS Bukalapak juga mengangkat politikus Yenny Wahid sebagai komisaris. Menanggapi pengangkatan tersebut, Yenni menilai Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.
"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, ” ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin juga menyatakan komitmennya untuk menjadi platform online dan O2O (online to offline) untuk menciptakan akses pasar kepada siapa saja untuk melakukan kegiatan jual beli dengan dukungan ekosistem bisnis dan teknologi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.