Akan tetapi, Faisal mengatakan negara lain justru menjadi pandemi ini sebagai momentum perubahan. "Eh kamu perusahaan bermasalah, karena pandemi saya kasih insentif, tapi berubah ya bisnisnya, tidak merusak lingkungan lagi," kata Faisal mencontohkan.
Dari catatan Tempo, Sri Mulyani merupakan salah satu menteri yang rutin bicara soal perubahan iklim. Pada 30 Maret 2021 misalnya, Sri Mulyani membeberkan sejumlah dukungan Indonesia terhadap dampak perubahan iklim dari sisi pendanaan.
“Salah satunya adalah penerbitan surat berharga negara syariah atau sukuk yang berbasis pada program pengentasan dan pengurangan efek rumah kaca bernama green bonds,” ujar Sri Mulyani kala itu.
Dia mengatakan green bonds yang diterbitkan pada 2018 telah digunakan untuk mendanai program yang berkaitan dengan penanganan perubahan iklim. Yield atau imbal hasil yang harus dibayarkan pada penerbitan surat utang ini tingkatnya jauh lebih rendah ketimbang bonds konvensional lantaran pemanfaatannya ditujukan bagi program lingkungan.
Langkah Indonesia menerbitkan green bonds, tutur Sri Mulyani, disambut baik oleh investor. Bahkan, Indonesia disebut-sebut memperoleh penghargaan secara global atas peluncuran sukuk tersebut
Baca: Sri Mulyani Finalisasi Aturan THR untuk ASN, TNI, dan Polri