TEMPO.CO, Jakarta - Impor barang konsumsi melonjak hingga 15,51 persen (month-to-month/mtm) dan mencapai nilai US$ 1,41 miliar sepanjang Maret 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan impor yang tinggi terjadi pada sejumlah barang seperti vaksin Covid-19 hingga gula.
"Itu yang menyebabkan impor barang konsumsi meningkat," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konnferensi pers virtual pada Kamis, 15 April 2021.
Pertumbuhan impor barang konsumsi ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021. Pada Januari 2021, impor barang konsumsi tumbuh minus 17 persen (mtm) atau dengan nilai US$ 1,42 miliar. Lalu pada Februari 2021, impor barang konsumsi mencapai minus 13,78 persen (mtm).
Adapun beberapa impor barang yang mengalami kenaikan tinggi sepanjang Maret 2021 yaitu vaksin Covid-19 dari Cina hingga susu, krim, dan tepung dari Selandia Baru. Kemudian, gula kristal mentah (raw sugar) dari India, mesin AC dari Thailand, dan jeruk mandarin dari Cina.
Secara umum, BPS juga mencatat nilai impor pada Maret 2021 mencapai US$ 16,79 miliar. Pertumbuhannya ini dua digit, yaitu 26,55 persen (mtmt) dan 25,73 persen (yoy).
Pertumbuhan impor secara akumulatif ini juga merupakan yang tertinggi sepanjang 2021. Pada Januari 2021, impor tumbuh minus 7,59 persen (mtm) dan minus 6,49 persen (yoy). Sementara pada Februari 2021, ekspor tumbuh minus 0,49 persen (mtm) dan 14,86 peren (yoy).
BACA: BPS Catat Ekspor Maret 2021 Mencapai US$ 18,35 Miliar, Tumbuh Dua Digit
FAJAR PEBRIANTO