TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mencatatkan pertumbuhan ekonomi 0,2 persen year on year (yoy) pada kuartal pertama tahun ini. Pencapaian tersebut sekaligus mengukuhkan negara tersebut keluar dari jurang resesi akibat pandemi yang melanda sejak tahun lalu.
Pertumbuhan ekonomi positif ini adalah kali pertama sejak negara tersebut terpukul pandemi Covid-19 pada tahun lalu saat kasus pertama ditemukan pada 23 Januari 2020. Adapun pada kuartal pertama tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat sebesar 0 persen, diikuti oleh kontraksi pada tiga kuartal selanjutnya.
Adapun secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh 2 persen pada periode Januari - Maret 2021. Angka ini melanjutkan pertumbuhan 3,8 persen pada kuartal terakhir tahun lalu.
Data-data tersebut adalah hasil estimasi awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura yang dirilis, Rabu, 14 April 2021.
Secara keseluruhan tahun, PDB Singapura mengalami penurunan hingga minus 5,4 persen. Hal tersebut adalah kontraksi pertama sejak 2001 dan yang terburuk sejak kemerdekaan Negeri Singa.