"Ekspansi ini adalah sinyal kuat yang menunjukkan ekonomi kami meskipun lamban, tetapi mulai pulih dari dampak Covid-19 tahun lalu," kata Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing dalam postingannya di Facebook.
Ia juga menyatakan pemerintah tetap yakin namun bersikap waspada karena ada banyak risiko yang harus diperhatikan. "Sementara kami tetap optimistis secara berhati-hati, banyak risiko penurunan yang kami harus perhatikan dengan seksama," ucapnya.
Dikutip dari Channel News Asia, ekonomi Singapura terutama ditopang oleh aktivitas manufaktur dengan pertumbuhan 7,5 persen (yoy), didukung oleh ekspansi produksi elektronik, kimia, rekayasa presisi, dan manufaktur biomedis. Sektor konstruksi terus mengalami kontraksi, meskipun pada tingkat yang lebih lambat, karena aktivitas di sektor swasta dan publik meningkat.
Sektor ini menyusut 20,2 persen pada kuartal pertama, dibandingkan dengan penurunan 27,4 persen pada kuartal keempat tahun 2020. Di antara sektor jasa, perdagangan grosir dan eceran serta transportasi dan penyimpanan sektor perdagangan menyusut 4,1 persen pada kuartal pertama.
Kelemahan berkelanjutan di sektor transportasi dan penyimpanan terutama disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi segmen transportasi udara, air, dan darat di Singapura. Hal ini dimitigasi dengan ekspansi di sektor perdagangan grosir dan eceran.
BISNIS
Baca: Pelaku Industri di Batam Berharap Travel Bubble dengan Singapura