“Harus objektif menilai ada terobosan atas komitmen investasi yang bertahun tahun terhambat, khususnya soal pembebasan lahan dan aturan daerah. Tapi soal keputusan akhir pastinya presiden yang punya jawabannya,” ujar Bhima.
Di sisi lain, Bhima melihat akan ada perombakan besar pada tim di kementerian bidang ekonomi. Pos pos utama tim ekonomi, menurut dia, harus diganti lantaran pertimbangan kinerja yang kurang memuaskan selama pandemi Covid-19. Bila tim yang saat ini dirombak, ia menduga akan ada penyegaran yang berdampak baik untuk sinyal investor.
Adapun pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, sebelumnya juga memprediksi Bahlil akan naik pangkat menjadi menteri. Ia disinyalir bakal mengisi pos baru Kementerian Investasi.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan selama pandemi Covid-19, tidak banyak menteri yang kinerjanya menonjol. Bahkan, banyak menteri tidak muncul di permukaan.
Tanpa menyebutkan siapa yang bakal masuk daftar reshuffle, Piter mencontohkan sejumlah menteri yang kinerjanya tak menonjol di antaranya adalah Menteri Pertanian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UKM. "Menurut saya kinerja mereka tidak buruk, tetapi masalahnya kita membutuhkan menteri-menteri yang punya terobosan,” ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DEWI NURITA
Baca: BKPM Gandeng BUMN Cina Bangun Smelter Tembaga di Fakfak Papua Barat