Beban usaha perseroan sebetulnya sudah berkurang menjadi US$ 1,64 miliar per Juni 2020 dibandingkan sebelumnya US$ 2,11 miliar akibat efisiensi. Namun, Garuda membukukan rugi usaha US$ 707,22 juta, berbalik dari laba usaha senilai US$ 81,98 juta.
Garuda Indonesia membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 10,19 triliun. Nilai itu berbalik dari laba bersih US$ 24,11 juta per Juni 2019. Adapun perusahaan menyalurkan kas bersih untuk investasi sebesar US$ 48,86 juta dari sebelumnya US$ 70,31 juta. Kas dan setara kas akhir periode senilai US$ 165,41 juta, berkurang dari US$ 321,73 juta.
Meski demikian, Irfan memastikan perseroan akan mengikuti aturan pemerintah terkait larangan mudik. “Garuda komitmen dengan aturan pemerintah,” katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Bagaimana Strategi Garuda Indonesia Setelah Ada Larangan Mudik?