TEMPO.CO, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyusun sejumlah strategi setelah pemerintah mengeluarkan aturan larangan mudik 6-17 Mei 2021. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan akan mengurangi frekuensi penerbangan maskapai yang mengangkut penumpang.
“Pengurangan frekuensi menjadi salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan,” ujar Irfan saat dihubungi pada Jumat, 9 April 2021.
Garuda saat ini mengantongi izin penerbangan ke 69 rute domestik dan 22 rute internasional. Irfan belum merincikan frekuensi di rute-rute mana saja yang akan dipangkas selama larangan mudik berlaku.
Selain mengurangi rute, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan penerbangan yang mengangkut kargo atau barang. “Kalau kargo tentu saja kami akan jadikan fokus utama,” ujar Irfan.
Selanjutnya, maskapai segera melakukan sosialisasi kepada penumpang ihwal adanya ketentuan larangan penerbangan selama sebelas hari pada Mei mendatang. Maskapai pelat merah juga akan menghitung jumlah potensi penurunan pendapatan yang ditimbulkan akibat kebijakan pemerintah.
“Sedang kami pelajari dan hitung-hitung,” tutur Irfan.