Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Kasus Pembobolan Rekening Nasabah Bank Sepanjang 2021, Jebol Miliaran Rupiah

Reporter

image-gnews
Gedung Bank Riau Kepri di Kota Pekanbaru. (ANTARA/Riski Maruto)
Gedung Bank Riau Kepri di Kota Pekanbaru. (ANTARA/Riski Maruto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini, ada tiga nasabah melaporkan pembobolan rekening nasabah dengan nilai rekening tabungan Rp 1,3 miliar di Bank Riau Kepri.

Bukan hanya itu, sebanyak 14 nasabah dari Bank Mega Cabang Denpasar Bali, mengaku deposito dengan total nilai Rp 56 miliar hilang. Berikut beberapa kasus pembobolan nasabah Bank sepanjang 2021.

1. Pembobolan nasabah Bank Riau Kepri

Polda Riau menangkap dua mantan teller PT Bank Riau Kepri atau BRK berinisial AS dan NH, terduga pelaku pembobolan uang simpanan nasabah senilai Rp 1.3 miliar, penangkapan dilakukan pada Rabu, 31 Maret 2021. Modus kejahatan keduanya tersebut terungkap setelah tiga nasabah BRK melaporkan uang tabungan mereka berkurang hingga tersisa Rp 9.7 juta. Padahal, sejak menabung dari tahun 2005, nasabah tersebut mengaku tidak pernah melakukan penarikan dana di rekening mereka.

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, kedua tersangka tersebut melakukan pembobolan rekening dengan memalsukan tanda tangan ketiga nasabah tersebut. Saat itu, AS menjabat sebagai head teller, sementara NH sebagai teller. Sebagai barang bukti, polisi telah mengamankan 135 slip transaksi penarikan uang serta buku tabungan. Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan

Mantan Pimpinan Divisi Pelayanan Nasabah selaku atasan yang AS dan NH, juga ditetapkan sebagai tersangka akibat kelalaiannya dalam menjalankan prosedur penarikan dana nasabah yang dilakukan oleh mantan teller tersebut. Saat ini AS dan NH telah ditahan di Mapolda Riau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Keduanya akan dijerat dengan UU Perbankan, ancaman maksimal 15 tahun penjara, atau denda senilai Rp 5 miliar.

2. Pembobolan Nasabah Bank Mega Bali

Sebanyak 14 nasabah Bank Mega kantor cabang Gatot Subroto, Denpasar, Bali mengaku kehilangan dana yang mereka simpan di Bank Mega, total seluruh dana yang raib yaitu mencapai Rp 56 miliar. Kuasa hukum Suryatin Lijaya mengatakan, selama menjadi nasabah Bank Mega, kliennya tidak pernah mencairkan depositonya. Hingga suatu ketika, sang klien mendengar kabar dari teman anaknya yang mengaku tidak dapat melakukan pencairan dana depositonya di Bank Mega Bali.

“Sehingga klien kami datang ke Bank Mega pada November 2020 untuk mencarikan depositonya. Ternyata petugas bank mengatakan deposito klien kami sudah dicairkan dan rekeningnya sudah dibekukan,” kata Suryatin, Ahad, 28 Maret 2021.

Kuasa Hukum lain, Munnie Yasmin menjelaskan, salah satu kliennya mengaku sempat mencetak rekening simpanan satu hari seusai memercayakan dananya disimpan di Bank Mega. Nasabah saat itu tidak merasakan adanya firasat buruk dan tetap mempercayakan tabungan depositonya di Bank Mega, sebab setiap bulannya tetap mendapat laporan bunga deposito yang masuk ke rekening.

Saat itu, Kepala Cabang bersangkutan hanya memberikan buku tabungan kepada nasabah, tanpa akses ke fasilitas e-banking dengan alasan sistem sedang mengalami kesalahan. “Tiap tahun minta bukti ke bank untuk pelaporan pajak. Yang dicetak ya seolah-olah dananya ada, yang buat kan pejabat Bank Mega,” kata Munnie.

3. Pembobolan Nasabah BRI di Bojonegoro

Sejumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia atau BRI di Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku dana tabungan yang mereka simpan di rekening raib secara misterius. Asisten Manajer Operasional Kantor BRI Cabang Bojonegoro, Lusujiana mengatakan nasabah yang telah melapor kehilangan uang tabungan dalam rekening sebanyak Lima orang. “Ada 5 orang yang sudah melaporkan,” kata Lusujiana, pada Selasa, 23 Februari 2021.

Salah seorang pemilik pemilik usaha jual-beli mobil yang menjadi korban pembobolan rekening tersebut mengaku terkejut ketika mengetahui uang tabungan di dalam rekeningnya telah hilang. Tabungan yang awalnya senilai Rp 13 juta itu raib dan hanya tersisa Rp 500 ribu. Saat dilakukan pengecekan histori transaksi, ditemukan adanya transaksi penarikan dana yang misterius. Penarikan itu dilakukan sebanyak Lima kali dengan total masing-masing Rp. 2.5 juta.

“Saldo awalnya Rp 13 juta, hilang Rp 10 juta dan sisa Rp 3 juta, besok paginya berkurang lagi Rp 2,5 juta dan sekarang tersisa Rp 500.000 di rekening tabungan,” kata dia.

Menanggapi kasus tersebut, pihak BRI cabang Bojonegoro telah melaporkan ke pusat untuk dilakukan investigasi. Untuk menelusuri kasus tersebut, BRI akan bekerja sama dengan PT Swadharma Sarana informatika. “Sebab, mereka yang selama ini memegang kendali ATM di Kabupaten Bojonegoro, Lamongan dan Tuban,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Kasus Bank Riau Kepri, OJK ke Nasabah: Cara Ini Cegah Pembobolan Rekening

4. Pembobolan Kartu ATM Ketua KPU Sidoarjo

Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Sidoarjo M Iskak mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat kena bobol. Kejadian tersebut terjadi pada pertengahan Februari 2021 saat dirinya hendak menarik sejumlah uang di ATM di dekat kediamannya di daerah Entalsewu. Ketika Iskak hendak memasukkan kartu ke dalam mesin ATM, ia mengatakan kartu ATM-nya tidak bisa masuk seperti ada yang mengganjal.

Iskak pun memutuskan untuk membatalkan menarik uang di mesin ATM tersebut, saat keluar dari bilik ATM dirinya dihampiri seseorang dan bertanya terkait kejadian tersebut. Ketua KPU Sidoarjo ini pun menceritakan bahwa kartu ATM-nya tidak bisa masuk, lantas orang tersebut meyakinkan bahwa kartu ATM Iskak tersebut bisa digunakan. Selanjutnya Iskak pun kembali memasukkan kartu ATM-nya ke mesin ATM dan ternyata memang bisa. Namun meski begitu, kartu ATM-nya tidak bisa diakses sebab saat memasukkan kode PIN ternyata PIN-nya salah.

Tak lama berselang, Iskak mendapat pesan dari SMS Banking bahwa dirinya telah melakukan transaksi transfer. “Karena merasa ada yang tidak beres kemudian saya berinisiatif untuk ke kantor bank terdekat. Dari situ, saya sadar terkena pembobolan ATM,” kata Iskak. Akibat kejadian tersebut, Iskak menderita kerugian sekitar Rp 36.8 juta.

5. Pembobolan Nasabah Bank Mandiri dan BCA Depok

Seorang nasabah Bank Mandiri dan BCA mengalami pembobolan pada 7 Januari 2021 lalu, dari kejadian tersebut korban menderita kerugian sekitar Rp 1.9 juta. Kejadian tersebut diketahui dari sebuah cuitan akun media sosial Twitter @nurultryani, ia mengaku kehilangan saldo uang tabungan di dua rekening yang berbeda, Bank Mandiri dan BCA, padahal dirinya tidak melakukan transaksi apa pun. Kejadian tersebut terjadi pada pertengahan Januari 2021.

Wanita asal Kota Depok itu mengatakan, mengetahui uangnya raib secara misterius, nasabah tersebut langsung menghubungi pihak bank untuk melakukan pemblokiran kartu ATM. Berdasarkan penelusuran pihak bank sendiri, ditemukan adanya transaksi penarikan uang pukul 4 dini hari.

“Dari Cs BCA itu bilang kalau penarikan jam 4 pagi. Dari mutasi rekening, ada switching kartu di SPBU padahal saya nggak pernah tarik tunai BCA di mesin ATM SPBU,” ujarnya.

Nasabah bank BCA dan Mandiri ini mengaku kehilangan uang tanpa transaksi dalam tiga waktu. Pertama di bank Mandiri pada 9 Desember 2020 sebesar Rp 500 ribu, kedua pada 7 Januari 2021 sebesar Rp 1 juta di bank Mandiri, dan ketiga Rp 400 ribu di bank BCA di tanggal yang sama.

6. Pembobolan Nasabah BNI Cirebon

Salah seorang pengusaha asal Cirebon, Iin Kristina, mengaku kehilangan uang tabungan dalam rekeningnya sebesar Rp 70 juta. Kejadian tersebut terjadi pada Senin pagi, 29 Maret 2021, bermula ketika Iin hendak mengambil uang di mesin ATM Bank BNI di SPBU di Jalan Tuparev Cirebon. Namun, setelah penarikan pertama, kartu ATM milik Iin tersebut tertahan di dalam mesin ATM dan tidak dapat dikeluarkan. “Jam 7 pagi saya berangkat dari rumah, mampir ke ATM Tuparev POM Bensin. Baru pengambilan pertama Rp1.250.000 kartu ATM saya ketelen,” tutur Iin.

Menyadari kartu ATM-nya tertelan, Iin memutuskan untuk kembali ke rumah mengambil buku tabungan rekening miliknya. Baru setengah jam berlalu, saat Iin menghubungi pihak bank lewat telepon untuk melakukan pemblokiran kartu ATM-nya yang tertelan, dirinya malah mendapat informasi bahwa telah terjadi pembobolan rekening, transaksi sebanyak Rp 70 juta.

“Uang saya sudah hilang Rp70 juta. Saya kaget, makanya saya langsung ke Bank BNI Cangkol. Ternyata benar, hilang uang saya,” ujarnya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terapkan Fitur Face Biometrik di Aplikasi Mobile Banking, Bos BCA: Kasus Kecurangan Turun Tajam

3 jam lalu

Ilustrasi buka rekening E-Deposito dengan MyBCA | Foto: freepik.com
Terapkan Fitur Face Biometrik di Aplikasi Mobile Banking, Bos BCA: Kasus Kecurangan Turun Tajam

Saat ingin membuka aplikasi mobile banking BCA, pengguna akan diminta untuk memasukkan password yang telah diatur sebelumnya.


Gerakan Tolak dengan Anggun Modus Penipuan Perbankan, Bos BCA Ungkap Dampaknya

6 jam lalu

Agar transaksi antar bank internasional aman, jangan lupa untuk menggunakan kode SWIFT Bank BCA. Berikut kode SWIFT Bank BCA. Foto: Canva
Gerakan Tolak dengan Anggun Modus Penipuan Perbankan, Bos BCA Ungkap Dampaknya

Manajemen BCA mengungkap dampak gerakan 'Tolak dengan Anggun'-gerakan menolak modus penipuan perbankan dengan berbagai cara yang berbeda.


BCA Gaet Indro Warkop untuk Gerakan Perlindungan Data Don't Know? Kasih No!

21 jam lalu

Dari kiri) Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso; aktor Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop; dan Senior Vice President BCA Norisa Saifuddin dalam acara peluncuran gerakan Don't Know? Kasih No!. Gerakan tersebut merupakan gerakan keamanan siber untuk nasabah dalam bentuk video yang akan ditayangkan pada 8 Desember 2023 di akun YouTube Solusi BCA. Acara tersebut digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Kamis, 7 Desember 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
BCA Gaet Indro Warkop untuk Gerakan Perlindungan Data Don't Know? Kasih No!

BCA menggandeng aktor Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop menghadirkan gerakan "Don't Know? Kasih No!".


Bukti Pengakuan BRI Sebagai Bank Terdepan Dorong Inklusi Keuangan

1 hari lalu

Bukti Pengakuan BRI Sebagai Bank Terdepan Dorong Inklusi Keuangan

Tiga penghargaan tersebut diantaranya Bank Pendukung Pembiayaan Inklusif Terbaik.


Presiden Joko Widodo Apresiasi Keberpihakan BRI Majukan UMKM

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo Apresiasi Keberpihakan BRI Majukan UMKM

Buka UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Presiden Joko Widodo Apresiasi Keberpihakan BRI Majukan UMKM


Tengah Malam, Kejaksaan Agung Titip Uang Sitaan Ratusan Miliar Bos Timah ke BRI

1 hari lalu

Logo Kejaksaan Agung RI
Tengah Malam, Kejaksaan Agung Titip Uang Sitaan Ratusan Miliar Bos Timah ke BRI

Tim penyidik Kejaksaan Agung menitipkan uang sitaan ratusan miliar milik bos timah PT Venus Inti Perkasa ke BRI.


Resmi Akuisisi Bisnis Consumer Banking, UOB Caplok 1 Juta Nasabah Citibank Indonesia

2 hari lalu

PT UOB Indonesia mengumumkan penyelesaian akuisisi dan integrasi bisnis konsumer Citibank Indonesia di Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Resmi Akuisisi Bisnis Consumer Banking, UOB Caplok 1 Juta Nasabah Citibank Indonesia

Consumer Banking Director UOB Indonesia Henry Choi mengatakan nasabah UOB akan bertambah sebanyak 8 juta di ASEAN.


BRImo FSTVL Gandeng BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove

2 hari lalu

BRImo FSTVL Gandeng BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove

Terapkan Prinsip ESG, BRImo FSTVL Gandeng BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove


OJK Bakal Pangkas 600 BPR, Pendiri Hasamitra: Bisa jadi Lebih Besar, Kuat dan Sehat

2 hari lalu

Gedung OJK. Google Street View
OJK Bakal Pangkas 600 BPR, Pendiri Hasamitra: Bisa jadi Lebih Besar, Kuat dan Sehat

Pendiri BPR Hasamitra, Yonggris Lao, angkat bicara menanggapi rencana OJK memangkas jumlah Bank Perekonomian Rakyat di Tanah Air.


OJK Cabut Izin BPR Persada Guna, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

2 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin BPR Persada Guna, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Persada Guna di Pasuruan, Jawa Timur, terhitung sejak tanggal 4 Desember 2023.