"Di sisi lain, belum terdapat data makroekonomi domestik yang memberikan high positive impact terhadap pasar," ujar Nafan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak variatif sepanjang sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG menghabiskan waktu di zona merah hingga akhirnya ditutup turun.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor transportasi dan logistik turun paling dalam yaitu minus 2,29 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku masing-masing minus 1,56 persen dan minus 1,1 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp 783,73 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.410.550 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,8 miliar lembar saham senilai Rp 13,45 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 343 saham menurun, dan 145 saham tidak bergerak nilainya.
Selain IHSG, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 284,69 poin atau 0,99 persen ke 29.027,94, indeks Hang Seng naik 232,4 poin atau 0,81 persen ke 28.773,23, dan indeks Straits Times meningkat 35,91 atau 1,17 persen poin ke 3.107,07.
ANTARA
Baca juga: Rupiah Terkoreksi Dibayangi Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS