TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 9 Maret 2021, ditutup turun karena masih ada potensi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat.
IHSG ditutup melemah 48,82 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.199,65. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,38 poin atau 1,32 persen ke posisi 927,85.
"Pelemahan IHSG salah satunya dipicu masih ada potensi tren kenaikan daripada US Treasury 10 year," kata analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji di Jakarta, 9 Maret 2021.
Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor saat ini masih berada di level 1,53 persen meski sebelumnya sempat mencapai level 1,6 persen.
Persetujuan terhadap stimulus fiskal pemerintah AS sebesar US$ 1,9 triliun oleh Senat AS di akhir pekan lalu dan janji Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mempertahankan stimulus moneter untuk menopang pemulihan ekonomi AS, telah menopang kembali naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, lanjut Nafan, terkoreksinya IHSG didorong sentimen perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro hingga dua pekan ke depan.