TEMPO.CO, Jakarta – Head of Engineering and Deliveries Grab Xiaole Kuang membeberkan cara perusahaannya mengurutkan daftar rekomendasi restoran pada fitur GrabFood dalam aplikasi Grab se-Asia Tenggara. Xiaole mengatakan Grab mempertimbangkan sisi popularitas mitra hingga waktu pengantaran.
“Rekomendasi kami disusun berdasarkan metode peringkat kami yang mempertimbangkan banyak faktor, seperti popularitas merchant, perkiraan waktu kedatangan, dan ketersediaan mitra pengantaran,” ujar Xiaole dalam diskusi virtual pada Rabu, 3 Maret 2021.
Grab juga mempertimbangkan faktor lain yang berhubungan dengan personalisasi pelanggannya. Misalnya, riwayat penelusuran pemesanan makanan yang meliputi jenis makanan yang dipesan, preferensi menu, dan anggarannya.
Mitra restoran GrabFood yang paling cocok dengan pelanggan itulah yang akan dicantumkan dalam rekomendasi teratas. Seumpama restoran atau menu yang dicari oleh pelanggan tidak tercantum dalam daftar rekomendasi, Grab akan menampilkan merchant-merchant yang memiliki kemiripan baik dari sisi kata kunci maupun jenis menu memanfaatkan kapabilitas teknologi machine learning.
Adapun dalam menyusun halaman pemesanan makanan, Xiaole mengatakan Grab menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan masing-masing negara untuk memberikan sentuhan restoran lokal. Tampilan GrabFood di Malaysia dan Indonesia, misalnya, akan berbeda dengan Singapura.
“Tim di masing-masing negara dapat menyesuaikan berbagai elemen di halaman beranda GrabFood untuk berfokus pada relevansi bagi para pelanggan berdasarkan pola konsumsi yang berasal dari kebiasaan pemesanan mereka,” katanya.