"Emas sekali lagi dalam masalah dan prospek jangka pendek tidak terlihat bagus," kata analis OANDA, Craig Erlam dalam sebuah catatan.
Erlam menyebutkan peningkatan imbal hasil dan ditambah dengan lompatan dolar AS menumpuk tekanan pada emas dan. "Kecuali pembalikan di pasar obligasi, sulit untuk membayangkan peruntungannya meningkat."
Emas juga berada di bawah tekanan tambahan ketika Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pengeluaran konsumen AS meningkat 2,4 persen pada Januari, peningkatan paling tajam dalam tujuh bulan. Sementara pendapatan pribadi mereka melonjak 10 persen.
Seiring tren yang dialami emas, logam seperti perak untuk pengiriman Mei juga turun US$ 1,245 atau 4,5 persen menjadi ditutup pada US$ 26,44 per troy ounce. Sementara platinum untuk pengiriman April merosot US $46,2 atau 3,75 persen menjadi menetap di US$ 1.185,3 per troy ounce.
ANTARA
Baca: Harga Emas Dunia Makin Jeblok, Kini di Level USD 1.796,2 per Troy Ounce