TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mengumumkan tingkat imbal hasil untuk surat berharga negara (SBN) ritel seri SR014 sebesar 5,47 persen.
“Penjualan Sukuk Negara Ritel seri SR014 dilakukan secara online untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif,” tulis DJPPR dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Rabu, 24 Februari 2021.
SBN ritel kedua yang diterbitkan pada 2021 tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan jatuh tempo 10 Maret 2024. Adapun pembukaan masa penawaran mulai 26 Februari 2021 pukul 09.00 WIB dan penutupan 17 Maret 2021 pukul 10.00 WIB.
Seri sukuk ritel ini berbentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Investor dapat melepasnya di pasar sekunder setelah berakhirnya masa minimum holding period per 11 Juni 2021.
Imbal hasil yang ditawarkan sebesar 5,47 persen merupakan tingkat tetap atau fixed rate. Pembayaran imbal hasil atau kupon akan dilakukan rutin setiap bulan dan pembayaran pertama pada 10 April 2021. Adapun, besaran kupon SR014 merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan sukuk ritel.
Sebelumnya, kupon terendah dipegang oleh seri SR010 yang terbit 2018 lalu yang menawarkan imbal hasil 5,90 persen. DJPPR menjelaskan, tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR014 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.