TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Batang menempati peringkat pertama investasi di Jawa Tengah dengan nilai investasi mencapai Rp9 triliun. Angka tersebut berdasar dari data realisasi laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) oleh perusahaan yang tercatat di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Batang Sri Purwaningsih mengatakan dari nilai total investasi tersebut ada sebanyak 64 investasi baru dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan satu Penanam Modal Asing (PMA).
Kondisi ini mampu menyerap tenaga kerja laki-laki sebanyak 891 orang dan perempuan sebanyak 67 orang. Dia pun merinci sejak tahun 2017 sampai dengan 2020, total tenaga kerja yang terserap sudah mencapai 11.930 orang, yakni tahun 2017 sebanyak 934 tenaga kerja, 2018 terserap 7.286 orang, 2019 terserap 1.554 orang dan 2020 mampu menyerap tenaga kerja 2.156 orang.
“Ini artinya, visi misi Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Batang Suyono yang membuka lapangan kerja 10.000 sudah terlampaui sebelum masa periode 2017-2022 berakhir,” ujarnya, Senin 22 Februari 2021.
Menurutnya, keberhasilan investasi, menurutnya, dipicu dengan adanya situasi yang kondusif, perizinan yang transparan dan akuntabel yang sesuai perundang-undangan sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi investor.