TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap musik dangdut menjadi warisan budaya yang diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Ia ingin dangdut menjadi identitas produk seni negara setara dengan K-Pop maupun Hollywood.
"Jadi kalau Amerika punya Hollywood, Korea punya K-Pop, sudah saatnya Indonesia punya dangdut sebagai music of my country," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis pada Kamis, 18 Februari 2021.
Dia pun telah mengusulkan dangdut menjadi warisan budaya kepada UNESCO. Sandiaga mengatakan jenis musik ini telah sejak lama menjadi hiburan masyarakat dan menyatukan pelbagai kalangan.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut memandang industri musik dangdut memiliki potensi ekonomi. Menurut dia, dangdut memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang mengantungkan penghidupannya di sektor ekonomi kreatif, tak terkecuali dangdut.
Lapangan kerja yang ditawarkan industri musik dangdut bukan hanya merujuk pada pasarnya, melainkan juga kegiatan-kegiatan usaha yang terhubung dengan pertunjukan seni tersebut. Besarnya peluang usaha ini ia contohkan lewat meledaknya tren dangdut campur sari yang dipopulerkan oleh mendiang Didi Kempot.
Di masa pandemi Covid-19, Sandiaga mengatakan dangdut telah efektif meningkatkan kebahagiaan masyarakat. "Jadi dangdut banyak dipakai untuk senam maupun juga untuk kegiatan lainnya, membawa satu konsep menjadi mood booster, yaitu meningkatkan mood atau meningkatkan semangat bagi para pendengarnya maupun juga bagi para pemusiknya," kata dia.
Sandiaga Uno berharap rencana ini bisa membangkitkan semangat pelaku seni untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Ia mengklaim upayanya mengusulkan dangdut menjadi warisan budaya telah didukung Kementerian Luar Negeri hingga musikus senior, Rhoma Irama.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Sandiaga Uno Minta Endorsement Rhoma Irama Agar Dangdut Jadi Warisan Budaya