Berdasarkan data Bloomberg, saham BNBA ditutup dengan lonjakan 185 poin atau 24,67 persen ke posisi 935. Pada dua sesi sebelumnya, saham BNBA juga ditutup menguat 25 persen secara beruntun.
Di awal Februari 2020, saham BNBA juga mencetak pekan sempurna setelah menguat 5 sesi beruntung (1-5 Februari 2021). Alhasil, sejak awal tahun berjalan atau year to date, saham BNBA sudah melesat 147 persen.
Bank Bumi Arta memiliki aset sebesar Rp 8,04 triliun per September 2020. Di periode tersebut, portofolio kredit perseroan mencapai Rp 4,66 triliun.
Bank tersebud juga meraih pendapatan bunga bersih Rp 218,9 miliar dan laba bersih Rp30,45 miliar. Adapun rasio kecukupan modal mencapai 24,9 persen.
Dalam lima tahun terakhir (2015-2019) rasio CAR Bank Bumi Arta selalu di atas 20 persen dan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kotor di bawah 2 persen.
Per 31 Januari 2021, saham Bank Bumi Arta dimiliki Surya Husada Investment sebesar 45,45 persen. Kemudian PT Dana Graha Agung (27,27 persen) dan PT Budiman Kencana Lestari (18,18 persen). Adapun pemegang saham publik mencapai 9,10 persen.