TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla berminat untuk berinvestasi di Indonesia untuk masuk pada sistem penyimpanan energi atau Energy Storage System (ESS).
"Tesla berminatnya di energy storage, bukan di Electric Vehicle Battery. Dia datang ke Indonesia karena melihat potensi untuk menjaga kehandalan supply dari PLTS-PLTS adalah ESS," kata Dirut Pertamina, Nicke Widyawati dalam rapat dengan komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 9 Februari 2021.
Menurut Nicke, ESS memiliki pangsa pasar yang besar. Karena itu kata dia, Pertamina akan masuk pada industri tersebut ke depannya.
Dia menuturkan jika bicara mengenai baterai yang memiliki potensi besar di Indonesia itu, ada dua bagian. Pertama kata dia, untuk mobility adalah two wheels atau motor. "Potensinya lima kali lipat dibanding four wheels. Kedua, adalah energi storage," ujarnya.
Nicke mengatakan terdapat 7 langkah untuk mengembangkan EV Battery di Indonesia. Pertamina akan masuk dalam empat langkah, yaitu precursor, cathode battery, battery shell, dan battery pack."Kami akan masuk dan recycling bersama PLN, yang di hulunya adalah Antam dan Inalum," ujar dia.
Sehingga di 2021, kata dia, holding empat perusahaan itu bisa mengembangkan EV Battery yang bekerja sama dengan pemain global dari negara lain. Sementara bukan dengan Tesla.