Pembiayaan Mandiri Syariah yang tumbuh positif didorong oleh kontribusi kenaikan pembiayaan segmen retail sebesar 18,41 persen yoy menjadi Rp53,24 triliun.
Kinerja positif pembiayaan segmen retail ini didukung produk layanan berbasis emas (cicil emas dan gadai emas) yang naik 32,23 persen yoy menjadi Rp3,94 triliun dan pembiayaan konsumer (pembiayaan mitraguna, pembiayaan pensiunan, pembiayaan kepemilikan kendaraan dan rumah) yang naik 29,13 persen menjadi Rp39 triliun sepanjang 2020. Adapun untuk segmen corporate banking naik 4,83 persen yoy menjadi Rp23,43 triliun.
Terkait kualitas pembiayaan, Mandiri Syariah mampu mengimbangi pertumbuhan pembiayaan yang solid sepanjang 2020 dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang terjaga, di mana NPF Netto tercatat 0,72 persen, dan NPF gross sebesar 2,51 persen.
Dalam hal pendanaan, kinerja positif terjadi karena ditopang oleh pertumbuhan dana tabungan hingga 18,73 persen menjadi Rp47,25 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan tabungan secara nasional yang berkisar di angka 15,65 persen pada Oktober 2020.
Sepanjang 2020 tercatat sebanyak 241.278 nasabah yang membuka rekening dari gawai.
Konsistensi Mandiri Syariah dalam melakukan inovasi produk layanan berbasis teknologi juga membuahkan hasil dengan adanya kenaikan transaksi di layanan digital Mandiri Syariah, terutama Mandiri Syariah Mobile (MSM) sepanjang 2020 yang naik 82,25 persen yoy dengan nilai transaksi mencapai Rp50,26 triliun.