Ia mengatakan konsumsi berkontribusi lebih dari 50 persen Produk Domestik Bruto. Sehingga, apabila konsumsi dan produksi terganggu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 juga akan terkena secara langsung.
Untuk itu, Lutfi mengatakan akan memastikan seluruh arus barang masuk ke Indonesia kembali normal atau lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain itu, ia akan memperbaiki tata kelola di perdagangan untuk memastikan bahwa 70,3 persen barang impor tersebut siap melayani industri.
"Kalau industri siap, kita perlu menyiapkan supaya konsumsi berjalan. Saya bicara tidak cuma sektor perdagangan tapi juga perindustrian dan keuangan. Karena kita membutuhkan insentif-insentif, bukan hanya berupa finansial tapi insentif kepercayaan kepada pasar untuk orang membeli lagi," ujar Lutfi.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Neraca Dagang Surplus US$ 2,1 Miliar, Jokowi: Jangan Cepat Berpuas Diri