TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan sekitar Rp 500 juta lebih bagi korban terdampak gempa tektonik 6,2 SR di Sulawesi Barat.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Makassar, Minggu, PLN melalui Program PLN Peduli dan Yayasan Baitul Mal (YBM) telah menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan pangan, tenda dan terpal, pakaian, selimut, obat-obatan dengan total nilai lebih dari Rp 500 juta bagi korban gempa, hingga Minggu ini.
"Fokus utama kami di tahap awal ini yaitu bahan pangan, tenda dan terpal untuk pengungsian sementara, juga obat-obatan,” kata General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid.
Baca Juga: Kerugian Akibat Gempa Mamuju dan Majene Diperkirakan Mencapai Rp 90 Miliar
Menurut dia, dalam kondisi seperti ini, BUMN khususnya PLN tentu ingin hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyalurkan bantuan guna meringankan beban seluruh korban bencana alam.
Bantuan yang ada disalurkan melalui beberapa posko pengungsian di Kabupaten Mamuju dan Majene, antara lain Posko Pengungsian Kayuangin Malunda, SPN Makkatta dan Tappalang.
Salah satu penerima bantuan berdomisi di Lorong Pelangi, Mamuju bernama Sinar menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh BUMN.
“Saya sangat berterima kasih kepada BUMN, khususnya PLN, bantuan ini sangat membantu di tengah kondisi seperti saat ini,” ujar Sinar.
Sebagai koordinator Tanggap Bencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Provinsi Sulawesi Barat, PLN membuka tiga posko bantuan guna membantu korban terdampak gempa, antara lain di Rumah BUMN Majene, Kantor Pelayanan PLN Onang Majene dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mamuju.