Tes antigen itu akan dimasukkan ke paket perjalanan atau pembelian voucer hotel.
“Kita ingin berpartisipasi bagaimana caranya agar tes itu murah karena sekarang kan masih di atas Rp 200 ribu. Kami bisa upayakan di harga Rp 150 ribu tanpa ambil untung,” ujar Haryadi.
PHRI, kata dia, akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan perusahaan yang memiliki lisensi untuk memproduksi alat tes rapid antigen. Dia mengupayakan agar penyediaan fasilitas ini bisa berjalan mulai awal tahun ini.
“Kita targetkan Januari sudah bias dimulai,” kata Haryadi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui kebijakan PPKM di wilayah Pulau Jawa dan Bali merupakan masa-masa sulit bagi sektor pariwisata. Apalagi, keputusan ini berbarengan dengan adanya larangan masuk bagi warga negara asing atau WNA.
Namun, dia meminta masyarakat serta pelaku usaha di sektor pelancongan dan ekonomi kreatif memahami langkah pemerintah menerapkan kebijakan itu. Sandiaga mengatakan keputusan ini merupakan upaya untuk menekan laju penularan kasus Covid-19.