TEMPO.CO, Jakarta - Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 akan menyerahkan interim report uji vaksin virus corona tahap ketiga pada akhir Januari 2021. Interim report akan menjadi dasar dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization atau EUA vaksin Covid-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Pada akhir Januari, kami lakukan interim report dilaporkan ke Bio Farma (PT Bio Farma Persero),” ujar Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fase 3 Kusnandi Rusmil dalam webinar bertajuk ‘Covid-19 Pandemic and Global Vaccine’ yang diselenggarakan Universitas Padjajaran dan Kadin Indonesia pada Senin, 4 Januari 2021.
Baca Juga: BPOM Ingatkan Vaksin Sinovac Belum Boleh Diberikan ke Masyarakat
Indonesia kini tengah melakukan uji klinis tahap ketiga pada vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac merupakan vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan asal Cina, Sinovac Biotech Ltd.
Lantaran uji klinis belum final, Kusnandi menerangkan efektivitas dan imugenitas vaksin Covid-19 belum diketahui. Meski demikian, dia memastikan vaksinasi tidak akan menimbulkan efek yang membahayakan.
Selama uji klinis berlangsung, Kusnandi menyebut tidak terjadi peristiwa luar biasa. “Kejadian sakit hanya panas-panas ringan, demam dan dalam dua hari sembuh sendiri,” ucapnya.
Efek vaksin, tutur Kusnandi, lebih besar ketimbang efek samping yang muncul pasca-penyuntikan. Dia pun meyakini vaksinasi di Indonesia akan berjalan lancar lantaran selama ini negara telah berpengalaman dalam pelbagai jenis imunisasi.
Adapun uji klinis tahap ketiga telah dilakukan terhadap 1.603 subjek penelitian. Subjek penelitian diseleksi dari 1.800 orang yang mendaftar sebagai relawan. Sebanyak 1.603 subjek tersebut telah menerima dua kali suntikan.
Sebelum diuji di Indonesia, vaksin asal Cina lebih dulu melalui pengetesan di Wuhan—daerah yang diyakini menjadi asal-muasal virus corona. Pada fase pertama, terdapat 100 orang yang mengikuti uji klinis. Kemudian pada fase kedua terdapat 400 orang yang mengikuti uji klinis.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA