TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan sinyal pemulihan ekonomi yang saat ini terjadi, merupakan momentum bagi bangkitnya industri pasar modal.
"Baik dari sisi investor yang disediakan alternatif instrumen investasi di pasar modal dengan return yang lebih tinggi dari deposito, dan dari sisi issuer juga disediakan alternatif pembiayaan dari pasar modal dengan yield yang relatif rendah dibandingkan kredit perbankan," kata Wimboh dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Januari 2021.
Hal itu dia sampaikan saat pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan di awal 2021. Dia mengatakan momentum bangkitnya pasar modal ini tercermin dari beberapa capaian penting di tahun 2020. Di antaranya peningkatan transaksi investor sebesar 73 persen dari tahun sebelumnya, dengan transaksi investor ritel yang meningkat empat kali lipat dan merupakan tertinggi di ASEAN.
Jumlah investor pasar modal, kata dia juga naik 56 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 3,88 juta investor, didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun (kaum investor milenial) yang tercatat mencapai 54,79 persen dari total investor.
Menurutnya, antusiasme kalangan korporasi untuk terus menggalang dana melalui penawaran umum yang ternyata masih terjaga di masa pandemi. Terdapat 53 emiten baru dengan 51 perusahaan tercatat di bursa, merupakan tertinggi di ASEAN, dengan nilai penghimpunan dana sebesar Rp 118,7 triliun.