Bila upaya ini berhasil, Sandiaga mengatakan Bali bisa menyusul Selandia Baru yang mampu menurunkan kasus Covid-19 sekaligus memulihkan perekonomian. “Bisa menjadi pandemic winner,” tuturnya.
Sandiaga menjelaskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan lini yang paling terimbas pandemi Covid-19. Akibat pagebluk, jumlah kuncungan wisatawan asing selama 2020 turun 70,5 persen ketimbang 2019 atau dari 12 juta menjadi 3,56 juta wisman.
Kondisi ini mengubah target Kementerian pada 2021. Sandiaga menyatakan pihaknya memprediksi jumlah kunjungan pada tahun ini hanya akan berkisar 4-7 juta. Itu pun tergantung pada kondisi kesehatan masyarakat di tengah pandemi yang masih terus berlangsung.
Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan upaya pemerintah untuk membuka travel bubble di Bali harus didukung. Sebab, lebih dari separuh perekonomian Pulau Dewata bergantung terhadap sektor pariwisata.
“Kalau Bali berhasil, skema travel bublenya bisa dikembangkan ke NTB (Nusa Tenggara Barat), NTT (Nusa Tenggara Timur),” ucapnya.
Faisal Basri menyebut praktik travel bubble merupakan kebijakan yang lazim dilakukan pelbagai negara di masa pandemi. Ia mencontohkan Cina yang saat ini sudah membuka travel bubble dengan Korea Selatan.
Baca: RI Tutup Pintu Sementara untuk WNA, Sandiaga: Kesehatan Harus Didahulukan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA