TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pertumbuhan platform berbasis aplikasi, seperti e-commerce, ride hailing, hingga pembayaran digital di Tanah Air membuat Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN.
"Jauh melampaui negara lain seperti Singapura dan Malaysia," ujar Luhut dalam webinar, Sabtu, 12 Desember 2020. Pada 2025, ia memperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai lebih dari US$ 130 miliar.
Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia pada 14 Mei 2020 untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah masuk ke ekosistem digital. Sejak diluncurkan hingga awal Desember 2020, jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital telah mencapai 3,4 juta pelaku usaha.
Luhut mengatakan pemerintah akan terus mendukung program tersebut untuk mempercepat UMKM masuk ke ekosistem digital. Upaya yang dilakukan antara lain dengan penyediaan basis data yang kuat, pemberian pelatihan bagi pelaku UMKM, promosi produk, hingga akses permodalan bagi mereka.
Ia menargetkan pada 2021 pemerintah bisa mengajak setidaknya 30 juta dari total 60 juta unit UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital. "Saya berharap pesan presiden dalam melakukan lompatan besar di tengah keterbatasan pandemi ini bisa kami capai bersama dengan semangat terus berinovasi untuk mampu bertransformasi menggerakkan roda perekonomian bangsa lebih baik lagi ke depan," ujar Luhut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan jangan sampai pembelian produk impor mendominasi transaksi di industri e-commerce.
“Jangan sampai perdagangan online didominasi oleh pembelian produk impor. Jangan sampai marketplace yang ada lebih banyak dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif global. Kita harus bisa membaliknya,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan yang disampaikan di akun media sosial Sekretariat Presiden, Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.
Presiden mengatakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) domestik harus menjadi tuan rumah di pasar domestik dan mampu membanjiri situs perdagangan daring dengan kualitas produk yang baik. Dengan program percepatan transformasi digital, dia meyakini, industri kreatif nasional akan mampu merebut pasar global dan bersaing dengan negara-negara lain. "Dan sekaligus menjadi duta dan branding Indonesia di masyarakat internasional," ujar Presiden Jokowi.