"Kami akan melapor ke pusat agar segera didiskusikan dengan perencanaan dan pengawasan satuan kerja Jabar, bagaimana penanganan untuk selanjutnya, apakah ada penanganan langsung secara permanen atau hanya penanganan pembersihan lereng tebing atasnya saja," katanya.
Sementara sejumlah pengguna jalan mengatakan sempat terjebak selama 7 jam di lokasi longsor karena tidak dapat melintas, sebagian besar warga yang hendak berbelanja atau menjual hasil bumi ke wilayah Bandung terpaksa menunggu hingga penanganan longsor selesai dilakukan.
Warga di selatan Cianjur, berharap dinas terkait , baik di daerah hingga pusat, untuk menyiapkan alat berat di wilayah Naringgul yang selama ini rawan terjadi bencana alam, sehingga saat terjadi longsor dapat langsung dilakukan pembersihan tanpa harus menunggu alat berat didatangkan dari luar daerah.
"Terpaksa harus menunggu karena kami harus mengantarkan pesanan gula merah ke sejumlah pasar di Bandung. Harapan kami ada alat berat yang disiapkan di jalur selatan karena setiap musim hujan dapat dipastikan terjadi longsor di sejumlah titik rawan di Naringgul," kata Mirwan, warga Kecamatan Naringgul.
Baca: PUPR: 648 Kilometer Tol Trans Sumatera Siap Layani Libur Natal dan Tahun Baru